SHIP TO SHIP OPERATION (STS)
Our company is the one of STS operator in Indonesia, if you need information regarding STS for your operation do not hesitate to contact me thru +628126109566, We have completed set equipment for STS such LCT, Yokohama Fenders, flexible hose 10 Inch, POAC, mooring master, rigger and surveyor.
BEBERAPA JENIS (BASICS) OPERASIONAL STS
1. Operasi tandem
offloading – dimana antara kapal yang satu dengan yang lain terletak dalam satu
garis lurus berposisi depan-belakang (dimana haluan kapal yang satu tepat
menghadap buritan kapal yang lain), di claim sebagai konfigurasi yang lebih
aman (safe) namun demikian kurang banyak digunakan (kurang umum).
2. Operasi
double-bank transfer – adalah konfigurasi dimana antara kapal yang satu dengan
yang lain terletak sejajar saling bersebelahan (sisi portside kapal yang satu
berdekatan dengan sisi starboard kapal yang lain), konfigurasi ini yang umum
disebut sebagai konfigurasi ship to ship, dan lebih banyak digunakan.
Adapun operasi double-bank transfer sendiri lebih jauh lagi
secara umum dibedakan ke dalam beberapa jenis double-bank yakni sbb;
a. Double-banked
adrift – adalah konfigurasi operasi ship to ship transfer yang dilakukan pada
saat kedua kapal free float (atau hanyut) biasanya kebanyakan dilakukan di
sepanjang alur channel/sungai ketika traffic tidak padat.
b. Double-banked
anchor – adalah konfigurasi operasi ship to ship transfer yang dilakukan pada
saat salah satu kapal sedang lego jangkar (anchored).
c. Double-banked
moored at Gasport jetty – adalah konfigurasi operasi ship to ship transfer yang
dilakukan pada saat salah satu kapal terikat sandar di jetty terminal.
d. Double-banked
moored at STL Buoy – adalah konfigurasi operasi ship to ship transfer yang
dilakukan pada saat salah satu kapal terikat pada mooring buoy (umumnya
berbentuk Tower York)
Berikut terlihat pada Figure.1 di bawah ini perbedaan schematic secara umum antara konfigurasi Tandem Off loading dengan Operasi ship to ship transfer (double-banked)
BEBERAPA HAL DASAR YANG PERLU DIPASTIKAN
SEBELUM PELAKSANAAN OPERASI STS OIL OR GAS TRANSFER
1. Adanya
Protocol, Manual & SOP (Standard operating Procedures) yang sudah di
approved oleh pihak Classification Society dan sertifikasi kelaikan “fit for
purpose”oleh standard industry dan international, juga secara umum telah di
assess dan bisa diterima oleh major P&I clubs.
2. Adanya standard
thoughrough Risk Assessment Study yang mencakup semua aspek dan potensi hazard
sepanjang operasional STS lengkap dengan rencana mitigasi masing-masing.
3. Adanya Study
Kompatibilitas diantara dua kapal, ini adalah salah satu bagian yang paling
menentukan dari keseluruhan Risk Assessment Study, study ini mencakup (tapi
tidak terbatas pada) hal-hal dan aspek sebagai berikut di bawah ini;
- Susunan
manifold dari kedua kapal – mencakup issue-issue penempatan (exact location),
jarak spacing diantara pipa outlets, ketinggian posisi center line pipa dari
air laut, dll
- Penempatan
Hose support saddles dan Design Paramter dari Cryogenic transfer hoses
- Konfigurasi
mooring arrangement diantara keduanya – mencakup issue-issue panjang overlap cakupan mooring diantara kedua kapal, mooring alignment diantara keduanya.
- Design
parameter mencakup jumlah dan size & diameter minimum dari Yokohama
fenders, dll
-
Kompatibilitas dari ESD (Emergency Shut Down) system (termasuk quick
release couplings) pada kedua kapal i.e berbasis pneumatic,optic cables, etc
-
Communication system and platform diantara kedua kapal i.e VHF Radio,
PA, dll
- Teamwork
coordination, dll
4. Semua
peralatan pendukung operasional STS haruslah memiliki Type Approval dari
Classification Society, dan sertifikasi kelaikan “fit for purpose”oleh standard
industry dan international (API, ASME,
ISO, dll), juga secara umum telah di assess dan bisa diterima oleh major
P&I clubs.
Adapun peralatan-peralatan pendukung yang dimaksud adalah
mencakup (tapi tidak terbatas pada) peralatan sbb;
- Flexible
Cryogenic transfer hoses, support saddles, lifting bracket, etc
Design parameter yang perlu diperhatikan dalam pemilihan cryogenic hoses adalah custom designed hose saddles yang mampu mendistribusi beban berat hoses merata pada manifold, dan dengan minimum bending radius untuk memastikan bentuk catenerary yang sempurna yang memungkinkan unimpeded flows sepanjang transfer operation.
- “Dry-break”
Emergency release couplings
- Cargo
control system (including mimic board)
- Integrated
ESD System
- Hose
handling cranes
- Yokohama
fenders
- Mooring
system and arrangements, i.e. mooring wires dan dyneema mooring lines
- Rigging equipment, dll
5. Sea-state (kondisi perairan pelayaran) adalah salah satu faktor yang paling critical dalam setiap pelaksanaan operasional STS cargo transfer, dimana kondisi pelayaran yang rough dalam arti ketinggian gelombang dan periodical gelombang yang tinggi dapat menyebabkan cargo sloshing yang pada akhirnya meningkatkan resiko kerusakan cargo containment system. Untuk itu perubahan kondisi meteorogical di daerah pelayaran setempat akan selalu dimonitor setiap saat, jika kondisi perairan diperkirakan akan memburuk maka operasi STS akan segera dihentikan sebelum kondisi benar-benar memburuk.
6. Adanya /
tersedianya peralatan rambu navigasi penunjang yang cukup untuk menjamin
keselamatan pelayaran /traffict pada saat pelaksanaan operasional STS transfer.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda